
Kompas/Heru Sri Kumoro
Aktivitas Gunung Bromo, yang bersatus  Awas (level IV) dan belakangan meningkat, justru menarik wisatawan untuk  menyaksikannya dari jarak dekat, dari Puncak Penanjakan, Pasuruan, Jawa  Timur
Wisatawan memilih Puncak Penanjakan di  Wonokitri, Pasuruan, karena lokasinya aman. Sementara, jalur Probolinggo  yang melewati laut pasir, ditutup total dengan alasan keamanan.
Puncak  Penanjakan merupakan lokasi tertinggi untuk menyaksikan panorama Gunung  Bromo, dan jika tidak terhalang kabut Gunung Semeru bisa jadi latar  belakang bagi Bromo.
Yunianto, salah seorang  staf dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Peberantasan  Penyakit Menular (BBTKL-PPM) Kementerian Kesehatan yang tengah melakukan  pemantauan udara di sejumlah titik di sekitar Gunung Bromo mengatakan,  kualitas udara di Puncak Penanjakan cukup aman bagi  wisatawan."Berdasarkan hasil laboratorium, kualitas udara di Puncak  Penanjakan masih di bawah batas ambang batas noimal," ucap Yunianto  mengungkapkan.
Pasangan wisatawan asal Belanda,  Heinz dan Ivone, sangat tertarik dengan keindahan panorama Gunung  Bromo. Meski telah mengetahui bahwa Gunung Bromo belakangan ini  meningkat aktivitasnya, mereka mengaku tidak takut.
Sukarji,  seorang tokoh masyarakat Desa Sedaeng mengatakan, wisatawan tak perlu  takut ke Bromo, lewat Pasuruan, karena masih aman dari dampak  peningkatan aktivitas Gunung Bromo. Sukarji menyayangkan munculnya  berita dan hiruk pikuk pejabat yang berlebihan. 
Ia  berharap agar pemerintah segera berkonsentrasi meningkatkan  infrastuktur industri pariwisata di Gunung Bromo, seperti memperbaiki  jalan antara Dingklik-laut pasir (kaldera) sepanjang 4 kilometer. Jalan  yang sudah rusak sekitar empat tahun itu selalu dilalui wisatawan yang  datang dari arah Probolinggo maupun Pasuruan.
Teks oleh Heru Margianto/Kompas.com
Sumber: National Geographic
Tidak ada komentar:
Posting Komentar